LAPORAN PRAKTIKUM KARAKTERISTIK FISIK PADA BIJI - BIJIAN

LAPORAN PRAKTIKUM KARAKTERISTIK PANGAN DAN HASIL PERTANIAN
“ KARAKTERISTIK PADA BIJI BIJIAN “

Dosen Pembimbing :
Ir. Indriyani M.P
Disusun oleh :
Dwi Haryani J1A116010










JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Bahan pangan pada umumnya mempunyai bentuk padat dan cair, meskipun demikianbahan air tetap mengandung bahan-bahan padatan (solid) dan begitu juga sebaliknya, dalam bahan padatan terdapat pula bahan cair. Bahan pangan uji fisik biasanya dilakukan terhadap kekerasan, warna, khas warna, dan aroma bahan tersebut. Sedangkan uji kimia dapat dilakukan terhadap ph, total asam, dan kadar gula.
Diantara sifat fisik tersebut berat dan volume biasanya dipakai untuk pemutuan buah berdasarkan kuantitas. Dalam kegiatan pascapanen lainnya seperti pengemasan dan pengangkutan, sifat fisik sangat diperhatikan. Sifat fisik bahan sangat berhubungan dengan pengelolaan bahan pangan secara mekanis, banyak pakar profesional telah direkomendasikan oleh ahli nutrisi dalam bentuk formula. Sifat fisik bahan dapat langsung diamati tanpa adanya reaksi kimia, sedangkan sifat fisik kimia hanya dapat diamati dengan terjadinya perubahan warna, suhu, pembentukan endapan dan pembentukan gas.

1.2. Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui densitas kamba (bulk density) dan densitas nyata.















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Densitas
Densitas merupakan sifat intensif suatu zat, densitas didefinisikan sebagai massa persatuan volume. Sifat intensif tergantung pada jumlah dan volume. Kalibrasi pipet dan gelas ukur juga menentukan densitas suatu zat (zat cair, zat padat dengan bentuk tertentu). Pengukuran harus dicatat dan dilakukan koreksi untuk menentukan ketelitian dari pengukuran. Pengukuran dilaboratorium kimia menggunakan pengukuran massa dan volume untuk menghitung densitas suatu zat (Maryanto, 2007).
2.2. Kerapatan Kamba (Bulk Density)
Kerapatan kamba merupakan salah satu sifat fisik bahan yang umum digunakan untuk perancangan suatu penyimpanan dan volume alat pengolahan. Dalam penentuan kerapatan kamba pertama perlu diketahui volume solid suatu bahan, yaitu dengan membagi berat air yang digunakan dengan denstitas air dengan densitas air. Apabila media bersifat higroskop, maka digunakan media lain seperti tepung. Dalam penanganan bahan hasil pertanian istilah densitas dibedakan menjadi 2 macam yaitu densitas massa atau kerapatan massa (mass density) dan densitas kamba atau kerapatan kamba (bulk density) (Martin, 1993).
Densitas kamba menurut Syarief (1988) adalah perbandingan bobot bahan dengan volume yang ditempatinya, termasuk ruang kosong diantara butiran bahan. Densitas kamba biji-bijian dapat diukur dengan menggunakan wadah sesuai dengan volume yang ditunjukkannya, atau dengan menggunakan piknometer yaitu dengan menimbang piknometer kosong, menimbang piknometer dengan toluen dan menimbang piknometer dengan butiran bahan yang diketahui bobotnya dan toluen sampai penuh. Nilai densitas kamba bervariasi menurut kadar air bahan.
2.3. Densitas Nyata
Densitas nyata merupakan perbandingan bobot bahan dengan volume yang hanya ditempati oleh butiran bahan, tidak termasuk ruang kosong diantaranya yang sering kali digunakan untuk merencanakan suatu gudang penyimpanan, volume alat pengolahan atau saran transportasi, mengkonversi hanya satuan dan sebagainya (Syarief, 1988).
Densitas kamba (Bulk Density) adalah dari keseluruhan bahan pangan yang terdapat dalam wadah. Densitas kamba dapat dilakukan perhitungan dengan cara Massa bahan (dibagi) volume bahan. Densitas kamba besarnya dipengaruhi oleh bentuk bahan, ukuran, sifat, dan permukaan serta cara pengukuran. Pada tiap-tiap bahan yang berbeda (Buckle dkk, 1985).
Densitas nyata adalah perbandingan bobot bahan yang dengan volume ditempati oleh butiran bahan yang tidak termasuk ruang kosong. Densitas nyata dapat dihitung dengan rumus : Densitas nyata = densitas toluene x bobot biji toluene x X. (Dibagi) bobot toluene yang diusir biji-bijian (b+x)-c (Fosfer, 2000).



BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
        Praktikum ini dilakukan pada hari kamis 1 maret 2018 pada pukul 08:00 – 09:40, bertempat di Laboratorium Pengolahan, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jambi.
3.2 Alat dan Bahan
        Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah gelas ukur,  neraca, dan alat tulis, sedangkan bahan yang digunakan adalah kacang hijjau, kacang kedelai, dan kacang merah, dan air.
3.3 Prosedur Kerja
       Sampel ( kacang hijau, kacang merah, kacang kedelai dan beras)  diambil, kemudian dimasukkan kedalam gelas ukur hingga tanda batas kemudian diberi air, sampel dikeluarkan lalu ditimbang dengan neraca, lalu dihitung densitas kamba dan densitas nyata sampel menggunakan rumus.



















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
      Tabel 1. Hasil praktikum densitas kamba seperti dibawah ini
No Bahan Berat (kg)  sampel Volume bahan (ml) Densitas kamba (g/ml)
1 Kacang Hijau 122,2 150 ml 0,81
2 Kacang Tanah 89,417 150 ml 0,596
3 Kacang Kedelai 105,286 150 ml 0,709
4 Kacang Merah 106,763 150 ml 0,71

      Tabel 2. Hasil praktikum densitas nyata seperti dibawah ini
No Bahan Berat (kg)  sampel Volume bahan (ml) Densitas kamba (g/ml)
1 Kacang Hijau 122,2 50 ml 1,22
2 Kacang Tanah 89,417 51 ml 0,90
3 Kacang Kedelai 105,286 40 ml 0,96
4 Kacang Merah 106,763 62 ml 1,21


4.2 Pembahasan
      Pada praktikum kali ini membahas tentang densitas kamba dan densitas nyata pada kacang – kacangan yang bertujuan u tuk mengetahui densitas nyata dan densitas kamba dari kacang hijau, kacang tanah,  Kacang kedelai, dan kacang merah.
      Densitas kamba pada suatu bahan pangan menunjukkan mutu bahan pangan tersebut.  Pada jenis bahan pangan yang sama, pagan yang memiliki densitas kamba yang lebih besar memiliki mutu atau kualitas yang lebih baik.
      Densitas kamba bahan yang diukur pada alat yang sama tidak akan sama hal mempengaruhi perbedaan ini adalah besar kecilnya serealia dan kacang – kacangan tersebut, semakin besar serealia dan kacang -kacangan tersebut maka densitas kamba yang didapat semakin kecil yang disebabkan oleh banyak terdapat ruang kosong didalam bahan saat diukur dan semakin kecil ukuran serealia dan kacang-kacangan maka densitas kamba semakin besar karena terdapat sedikit ruang kosong dalam bahan saat pengukuran
      Perbandingan bobot bahan dengan volume yang hanya ditempati oleh butiran bahan, tetapi tidak termasuk ruang kosong diantaranya, semakin besar luas permukaan bahan maka densitas kambanya semakin kecil, untuk mencari densitas kamba digunakan rumus sebagai berikut :
Densitas kamba = berat samper (gr)
                               Volume wadah (ml)
        Densitas nyata adalah perbandingan bobot berat bahan dengan volume yang hanya ditempatkan oleh butiran bahan tidak termasuk ruang kosong, kacang hijau memiliki nilai densitas nyata yang paling besar diantara lainnya,untuk mencari densitas nyata digunakan rumus sebagai berikut
Densitas nyata = beras sampel (gr)
                            Seksin volume (ml)


























BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
        Dari praktikum didapatkan bahwa densitas kamba terbesar ada pada kacang hijau sebesar 0,81 gr/ml dan terendah terdapat pada kacang tanah sebesar 0,569 gr/ml. Sedangkan densitas nyata terbesar ada pada kacang hijau sebesar 1,22 gr/ml dan terendah pada kacang tanah sebesar 0,90 gr/ml. Hal tersebut terjadi karena pengaruh luas permukaan pada bahan tersebut.

5.2 Saran
       Saran pada praktikum kali ini sebaiknya para praktikkan lebih serius saat melakukan praktikum dan lebih memahami prosedur praktikum agar meminimalisir kesalahan yang akan terjadi




















DAFTAR PUSTAKA

Buckle, K.A., dkk. 1985. Ilmu Pangan. Penerbit Universitas Indonesia : Jakarta.
Foster, Bob. 2000. Fisika Dasar : Jakarta ; Erlangga.
Martin. 2009. Karakteristik Sifat Bahan Varietas Lokal. IPB. Bogor.
Maryanto, M. 2007. Diklat Sifat Fisik Pangan dan Bahan Hasil Pertanian. Fakultas Teknologi Hasil Pertanian. Jember.
Syarief, R. dan A. Irawati. 1988. Pengetahuan Bahan Untuk Industri Pertanian. Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta.























LAMPIRAN

Perhitungan densitas kamba dan densitas nyata untuk kacang hijau
1. Densitas kamba
D = berat bahan (gr)
         Volume (ml)
     = 122,2 gr
          150 ml
     = 0,81 gr/ml

2. Densitas nyata
D = berat bahan (gr)
         Volume (ml)
    = 122,2 gr
         150- 50
     = 122,2
         100
     = 1,22 gr/ml

Comments

Popular posts from this blog

LAPORAN PRAKTIKUM PEWARNAAN GRAM

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA

LAPORAN PRAKTIKUM PEREMAJAAN DAN TRANSFER MIKROBA